SKILL YANG DIBUTUHKAN DI PERUSAHAAN START UP
Pada Era digital saat ini kita
sering kali mendengar istilah start-up. Baik di Televisi atau pun sosial Media.
Namun, masih banyak sekali orang belum mengetahui apa itu start-up. Start-up
sering juga disebut perusahaan rintisan, sebuah perusahaan yang berjalan di
bawah 5 tahun alias perusahaan yang baru saja dirintis. Namun pada sekitar
tahun 2000-an, sejak masa industri dot-com populer, pergeseran makna start-up
di dunia bisnis pun mengalami pergeseran arti.
Definisi arti start-up adalah
sebuah usaha yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi untuk
menjalankan core business-nya dan memecahkan sebuah masalah di masyarakat. Bisnis itu juga memiliki sifat disruptive di
dalam sebuah pasar/industri yang sudah ada atau bahkan menciptakan sebuah
industri baru.
Untuk bekerja di industri startup
atau perusahaan rintisan bagi sebagian orang merupakan pekerjaan yang cukup
menjanjikan. Hal ini terbukti melalui survei World Economic Forum (WEF) yang
menunjukkan sebanyak 33 persen dari 56 ribu orang dengan kelompok usia 15-35
tahun di Asia Tenggara menaruh minat terhadap bisnis startup.
Bekerja di startup atau
perusahaan rintisan memberikan pengalaman berbeda dengan bekerja di perusahaan
yang sudah settle. Jika bekerja di perusahaan yang sudah settle, mungkin
suasana pekerjaan yang dihadirkan akan lebih statis. Akan tetapi masih banyak
di kalangan masyarakat Indonesia yang tak ingin bekerja pada perusahaan yang belum
memiliki nama, mereka hanya ingin bekerja pada perusahaan – perusahaan yang
selama ini memang terkenal dengan penghasilan yang cukup besar.
Namun, suasana dinamis akan
sangat kamu rasakan saat menjajaki industri startup mengingat perusahaan
startup adalah perusahaan rintisan. Bekerja
di perusahaan star up kita mau atau tidak mau harus bekerja keras untuk
meninggakan perusahaan sehingga perusahaan itu bisa menjadi perusahaan yang
besar. Oleh karena itu, harus dibutuhkan beberapa skills yang perlu kamu miliki
sebelum menjajaki dunia startup company. Adapun beberapa skil tersebut antara
lain :
1.
Proaktif
Masih ingat
dengan slogan "talk less do more"? Nyatanya istilah ini merupakan
suatu tindakan yang diperlukan, lho, dalam bisnis startup. Sebagai sebuah
perusahaan rintisan, terbayang tidak apa jadinya jika orang-orang di dalamnya
hanya banyak bicara saja tetapi tidak ada yang mengambil tindakan? Wah,
bisa-bisa perusahaan jadi enggak berkembang, ya.
Oleh karena
itu, salah satu kemampuan atau skill yang dibutuhkan di startup adalah proaktif
atau keinginan untuk lebih aktif terhadap segala sesuatu, misalnya seperti
aktif mengambil langkah inisiatif dan sebagainya.
Skill proaktif ini juga bisa mendatangkan banyak kesempatan untuk belajar, lho. Semakin aktif kamu dalam bekerja, semakin banyak pula pengalaman dan kesempatan yang kamu dapatkan untuk berkembang.
2. Kemampuan Negosiasi
Keterampilan bernegosiasi pada dasarnya mengacu pada kemampuan untuk tawar-menawar dengan seseorang yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan sudut pandang yang berbeda dari kita, sampai pada suatu titik temu dan konsensus tercapai.
Memahami fakta bahwa pihak-pihak yang menantikan penyelesaian perbedaan bertujuan untuk mencapai hasil akhir terbaik untuk diri mereka sendiri atau organisasi yang mereka wakili, merupakan hal mendasar untuk pemanfaatan keterampilan negosiasi.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam bisnis start up karena kita ingin memperkenalkan segala produk dan perusahaan kita supaya diterima pasar.
3. Pemberani
Apakah kamu
termasuk orang yang lebih baik diam saat berdiskusi karena malu menyampaikan
pendapat? Jika iya, sebaiknya kamu menghilangkan sifat itu secepatnya, deh,
karena keberanian menjadi salah satu skill yang dibutuhkan dalam dunia startup.
Sebagai sebuah perusahaan rintisan, tentunya setiap pengambilan keputusan akan dibarengi dengan risiko tertentu. Oleh karena itu, perusahaan startup akan membutuhkan seseorang yang berani bertindak dan mengambil risiko.
4.
Gesit
Mengingat fase
kerja dalam industri startup cenderung lebih cepat dibandingkan perusahaan
umumnya, maka kamu perlu gesit dalam bekerja. Semakin lama kamu menyelesaikan
pekerjaan, semakin lama pula perusahaan dapat berkembang.
Makanya, perusahaan startup cenderung enggan memperkerjakan seseorang yang sering menunda-nunda pekerjaan. Kamu bisa mengasah kemampuan ini dengan mulai membiasakan diri menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin setelah diberikan. Dengan begitu, kamu pun bisa lebih teliti dan hasil pekerjaan menjadi lebih optimal.
5. Kegigihan
Kegagalan
merupakan hal yang umum kamu temukan saat bergelut dengan industri startup,
contohnya seperti kegagalan mendapatkan target pengguna, kegagalan membangun
strategi marketing yang menonjol di pasaran, dan sebagainya. Oleh karena itu,
jika ingin bergelut dalam industri ini kamu perlu menjadi orang yang gigih
dalam bekerja.
Kemampuan ini bisa kamu asah dengan memiliki pola pikir bahwa kegagalan bukanlah akhir tetapi justru batu loncatan untuk lebih berkembang. Berkecil hati saat gagal hanya akan membuatmu kehilangan kesempatan untuk maju. Untuk itu, seseorang yang gigih bekerja akan sangat dilirik di industri ini.
6. Kerja sama
Saat bekerja
di perusahaan rintisan nanti, kamu akan banyak melakukan brainstorming terkait
terobosan untuk perkembangan perusahaan.
Nah, jika kamu
memiliki skill kerja sama yang baik, terobosan tersebut akan mudah dilaksanakan
karena koordinasi kamu dalam tim dan antar tim akan terlaksana dengan baik.
Jika kamu kurang pandai kerja sama, besar kemungkinan terjadinya
miscommunication yang nantinya akan menghambat pekerjaan.
Posting Komentar untuk "SKILL YANG DIBUTUHKAN DI PERUSAHAAN START UP"