Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

KOPI MENGURANGAI RESIKO TERSERANG COVID

 

KOPI ANTI COVID

Sejak munculnya di Akhir tahun 2019 kemaren hingga kini, wabah Covid 19 belum juga hilang dari bumi ini, bahkan virus ini mengalami mutasi menjadi bebagai Varian, Dilansir dari WHO, semua virus, termasuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 juga berevolusi dari waktu ke waktu.

Virus mereplika dan membuat dirinya menjadi banyak. Terlebih, ketika melakukan hal tersebut, virus mengubah "gen"nya sedikit dan itu adalah hal yang normal. Semua perubahan yang dilakukan disebut mutasi dan mutasi dari virus disebut variasi dari virus yang asli. Adapun mutasi tersebut dinamakan menjadi yakni :

1.       Varian Alfa

Virus corona dengan varian Alfa pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020.

2.       Varian Beta

Virus Corona varian Beta ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada Oktobet 2020. Varian baru yang ditemukan ini diketahui 50% lebih mudah ditularkan dari varian yang sebelumnya.

3.       Varian Delta

Varian Delta disebut juga sebagai B.1.617.2 i. Varian ini pertama kali ditemukan pada bulan Oktober di India. Varian Delta sendiri disebut sebagai jenis yang menular lebih cepat dan mampu menghindari respons imun

Varian delta sendiri pun dirpediksi menjadi varian virus yang paling dominan di dunia akrena menyebabkan wabah tersebar dengan cepat di negara tanpa tingkat vaksinasi yang tinggi. Varian virus delta sendiri bisa memicu sakit parah dalam 3 atau 4 hari setelah individu tersebut terinfeksi.

4.       Varian Gamma

Varian Gamma pertama kali ditemukan pada bulan November 2020 di Brazil. Selain Brazil, varian ini pun ditemukan di negara Jepang.

5.       Varian Epilson

Varian Epilson sendiri ditemukan di California Amerika Serikat.

6.       Varian Lambda

Varian Lambda pertama kali ditemukan di Peru dan WHO telah mengklasifikasikannya sebagai 'Variant of Interest'. Sebanyak 81% kasus yang terdeteksi COVID-19 sejak April 2021 terkait dengan varian ini.

7.       Varian Zeta

Varian Zeta disebut sama seperti varian Gamma. Pertama kali varian ini ditemukan di Brazil.

8.       Varian Eta

Varian Eta pertama kali teridentifikasi di Inggris pada awal bulan Juni. Saat ini para peneliti masih mengawasi varian baru ini.

9.       Varian Theta

Varian Theta pertama kali ditemukan di Filipina. Varian ini pun terdeteksi pada tanggal 13 Maret 2021.

10.   Varian Iota

Varian Iota adalah varian dari virus Corona yang ditemukan pada November lalu di New York, Amerika Serikat.

Dari sepuluh Varian ini Varian Deltalah yang sangat mengerikan yang telah banyak menimbulkan kematian di Negara India. Varian ini juga saat ini sedang menyerang Indonesia dan menimbulkan banyak kematian. Sehingga pemerintah Indonesia harus memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat secara Ketat untuk menghindari penyebaran Virus ini.

Kita dituntut untuk Tetap dirumah, rajin berjemur di panas matahari, atur pola makan, terapkan prokes secara ketat dan meningkatkan immunitas kita dengan konsumsi suplemen atau makanan yang dapat meningkatkan immunitas tubuh. Serta jangan lupa ngopi karena ngopi itu sehat.

Ada kabar bahagia bagi anda para Pencinta Kopi, baru – baru ini Para peneliti dari Universitas Northwestern menerbitkan temuan dalam jurnal Nutrients, yang berasal dari analisis terhadap hampir 40.000 peserta di Biobank Inggris.

Penelitian terbaru mengklaim mengonsumsi kopi secara teratur, setidaknya satu cangkir setiap hari, menekan risiko infeksi Covid-19. Tim mempelajari kebiasaan diet peserta dari 2006 hingga 2010 dan menghipotesiskan risiko berikutnya dari infeksi virus corona pada 2020.

Para peneliti secara khusus mengamati konsumsi kopi, teh, daging olahan, daging merah, buah, sayuran, dan ikan berminyak peserta. Beberapa faktor disesuaikan seperti ras, usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik, tingkat BMI, dan riwayat kondisi medis tertentu.

Para peneliti menemukan, kebiasaan mengonsumsi secangkir kopi atau lebih per hari, dikaitkan dengan penurunan risiko Covid-19 sekitar 10 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi.

 “Kemungkinan positif Covid-19 adalah 0,90, 0,90, dan 0,92 ketika mengonsumsi satu cangkir, dua hingga tiga cangkir, dan lebih dari empat cangkir kopi per hari (vs <1 cangkir/hari), masing-masing,” tulis studi tersebut.

Kopi mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dan konsumsi kopi berkorelasi baik dengan biomarker inflamasi, terkait dengan keparahan dan kematian Covid-19.

“Secara keseluruhan, efek imunoprotektif kopi terhadap Covid-19 masih perlu diselidiki lebih lanjut,” tulis penelitian tersebut dilansir New York Post, Selasa (13/7/2021).

Temuan lebih lanjut menunjukkan konsumsi harian setidaknya 0,67 porsi sayuran mengurangi risiko infeksi virus corona, tetapi daging olahan (seperti sosis dan ham) dikaitkan dengan peningkatan risiko.

Menurut para peneliti, sebagian disebabkan oleh faktor makanan lain daripada konsumsi daging itu sendiri karena konsumsi daging merah tidak menimbulkan risiko.

“Meskipun temuan ini memerlukan konfirmasi independen, kepatuhan terhadap perilaku diet tertentu dapat menjadi alat tambahan untuk pedoman perlindungan Covid-19 yang ada untuk membatasi penyebaran virus ini,” tulis para penulis.

Walaupun demikian kita harus tetap melaksanakan Prokes dengan Ketat serta Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menambah imunitas tubuh kita supaya terhindar dari Virus Covid 19. Semoga Pandemi ini segera berakhir.

Posting Komentar untuk "KOPI MENGURANGAI RESIKO TERSERANG COVID"