SHOLAT KOQ GA PAKE MUKENA??
Saat Bulan Suci Ramadhan seperti ini, banyak
televisi yang menanyangkan acara tentang Dunia Islam dari berbagai belahan
Dunia. Banyak yang menarik dari acara tersebut dimana kita bisa tahu bagaimana
Islam di Negara – negar luar. Baik Eropa, Amerika atau Afrika, yaitu bagaimana
mereka menjalankan puasa dari yang
paling singkat sampai yang paling lama dan lain sebagainya.
Ada yang menarik dari acara tersebut dan mengundang
pertanyaan bagi temen, dimana di luar negeri mereka atau kaum wanita disana
sholat tidak mengenakan Mukena?? Ya.. Mukena, Pakaian yang senantiasa di pakai
oleh muslimah di waktu sholat.
Sebenarnya Mukena itu bukan syarat sah wajib sholat.
Syarat sah Wajib sholat itu adalah menutup Aurat, mau pakai – pakaian apapun
asalkan bersih dan menutup aurat maka sah – sah saja. Asalkan menutup Aurat
secara Sempurna di sertai Rukun – rukun sholat lainnya.
Sebenarnya dalam Islam tidak ada peraturan
terperinci mengenai busana macam apa yang selayaknya dipakai untuk shalat, yang
ada hanyalah prinsip-prinsip umum bahwa busana untuk shalat hendaknya menutupi
aurat dan bersih dari noda atau kotoran. Mukena adalah produk budaya khas
Indonesia, konon merupakan hasil adaptasi yang dilakukan oleh para wali zaman
dahulu. Ketika itu cara berbusana perempuan Indonesia adalah mengenakan kemben
yang memperlihatkan dada bagian atas hingga kepala, untuk menyesuaikan dengan
cara berbusana Islam maka dibuatlah mukena yang sederhana akan tetapi bisa
mentupi seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan.
Pemakaian mukena saat shalat hanya ditemukan di
Indonesia dan Malaysia serta kawasan Asia Tenggara. Secara definitif kata
"Mukena" sebenarnya saat ini kita tidak tahu dari mana
asalnya.Walaupun demikian, mukena sudah sangat akrab dengan orang Indonesia,
khususnya muslimah, karena pakaian tersebut menjadi pakaian ketika mereka
shalat.Dan hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri bagi muslimah Indonesia.
Hal tersebut berbeda dengan muslimah dari negara
lain bila shalat, mereka menggunakan baju yang rapi, panjang dan tidak
berbentuk, seperti jubah atau gamis panjang yang hanya menampakkan wajah dan
telapak tangan saja, seperti di Timur Tengah. Di sana kita bisa jadi tidak akan
menjumpai mukena yang terdiri dari rok dan atasan. Yang ada justru barqa atau
abayya. Burqa adalah sebuah pakaian yang membungkus seluruh tubuh yang
dikenakan oleh sebagian perempuan muslim di Afganistan, Pakistan dan India
Utara
Muslimah Timur Tengah juga mengenal kerudung dan
dira’, yaitu sejenis gamis yang lebih lebar dan longgar menjuntai hingga
telapak kaki. Sebagian muslimah lain yang telah berhijab bahkan salat dengan
pakaian yang mereka kenakan saat itu juga
Dilihat dari sejarahnya, konon mukena merupakan
hasil perpaduan budaya Jawa dengan ajaran Islam yang dikompromikan oleh
Walisongo ketika mereka menyebarkan agama Islam di tanahJawa.
Ketika Islam disebarkan oleh Walisongo, terjadilah
benturan budaya dengan syariat Islam.Dalam ajaran Islam, para perempuan sangat
dihargai dan ditempatkan pada kedudukan yang tinggi.Perempuan dihormati dengan
cara diberi pakaian yang menutup seluruh tubuh agar tidak menjadi tontonan yang
membuatnya dipandang rendah.
Dari benturan tersebut lahirlah kompromi - kompromi,
di antaranya Walisongo dengan kaum perempuan di masa itu adalah menggunakan
mukena. Konon Walisongo pun mengajak tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk
berdialog mengenai hal ini.
Dari diskusi - diskusi yang dilakukan, didapat sebuah kesimpulan.Budaya berpakaian yang telah lama dijalankan, belum bisa sepenuhnya di ubah.Akhirnya, terciptalah sebuah kompromi.Para perempuan masih tetap dapat berpakaian seperti ini. Namun, ketika shalat, harus mengenakan pakaian tambahan yang menutup seluruh tubuh.Dari sinilah sejarah mukena dimulai.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, para perempuan Jawa sudah lebih mengerti tentang cara berpakaian sesuai syariat. Mereka tidak lagi melilit tubuh dengan kain dan kemben, tapi menggantinya dengan memakai baju yang lebih tertutup.Tapi, mukena tetap dikenakan ketika shalat. Akhirnya, mukena pun menjadi pakaian wajib saat menjalankan shalat sampai sekarang.
Perkembangan mukena yang terjadi hingga kini adalah
berkat kreatifitas dan kemajuan teknologi di bidang tekstil. Model, warna dan
corak mukena bervariasi hingga membuat para wanita menjadi nyaman dalam
shalatnya.
Perkembangan mukena pun berjalan dengan cepat dan
pesat mulai dari hanya sekedar pakaian shalat hingga menjadi tren model jilbab.
Demikian juga dengan bentuk dan warnanya juga sangat variatif.
Mukena adalah pakaian salat yang dikenakan wanita
muslim untuk menunaikan salat. Tapi uniknya mukena hanya hanya digunakan di
Indonesia dan beberapa negara rumpun Melayu di Asia Tenggara. Di negara lain,
muslimah
Hal ini mungkin terdengar aneh bagi kita, namun
salat mengenakan pakaian yang bukan mukena tidak dilarang dalam agama. Tidak
ada satupun dalil atau riwayat yang menyebutkan pakaian apa yang harus
dikenakan untuk menunaikan salat. Namun kriterianya tercantum jelas, yaitu
menutup aurat (termasuk tidak transparan dan menampilkan lekuk tubuh), bersih,
serta suci dari hadas besar maupun kecil.
Posting Komentar untuk "SHOLAT KOQ GA PAKE MUKENA??"