Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

7 Daerah Terpencil di Dunia, Dimana sajakah itu??

 

Dunia ini sangatlah luas. Banyak sekali daerah – daerah di dunia ini yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Seperti beberapa daerah ini yang mungkin bisa kita bilang daerah Terpencil



1.      Tristan da cunha

Kepulauan ini pertama kali terlihat oleh penjelajah Portugis pada tahun 1506 yang bernama TristĆ£o da Cunha, walaupun kondisi laut pada waktu itu tidak memungkinkannya untuk berlabuh. Kemudian dia memberi nama pulau utama dalam gugus kepulauan itu dengan menggunakan namanya sendiri, Ilha de TristĆ£o da Cunha, kemudian di Inggris-kan menjadi Tristan da Cunha.

Pada tahun 1643, kru Heemstede yang diketuai Claes Gerritsz melakukan pendaratan tercatat yang pertama. Penelitian pertama atas kepulauan ini dilakukan oleh kapal Prancis L'Heure du Berger pada 1767. Penelitian dilakukan dan penelitian atas garis pantai pun dilaksanakan. Keberadaan air pada air terjun besar Big Watron, dan di danau yang ada di pantai sebelah utara juga dicatat. Hasil dari penelitian itu dipublikasikan oleh Royal Navy hydrographer pada tahun 1781.

Wilayah ini terdiri dari pulau utama, Tristan da Cunha (luas: 98 km²), dan pulau-pulau tak berpenghuni lainnya seperti Pulau Gough, Pulau Inaccessible, dan Pulau Nightingale. Per Januari 2021, Tristan da Cunha dihuni oleh 244 penduduk tetap yang semuanya berkewarganegaraan Wilayah Seberang Laut Britania Raya. Pulau-pulau lainnya tidak berpenghuni, kecuali di Pulau Gough yang memiliki stasiun pengamatan cuaca yang dihuni oleh petugas dari Afrika Selatan.

Tristan dan Cunha adalah salah satu Wilayah Seberang Laut Britania Raya dengan konstitusi miliknya sendiri. Tidak terdapat lapangan terbang di pulau utama; satu-satunya cara untuk datang dan pergi dari Tristan adalah dengan kapal laut yang menempuh waktu enam hari perjalanan dari Afrika Selatan.

wilayah berpenghuni terdekat dari pulau ini terletak sejauh 2.187 km (Cape Town di Afrika Selatan), 2.437 km (Saint Helena), dan 4.002 km (Kepulauan Falkland). Kepulauan ini secara administratif merupakan bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha, yang merupakan salah satu wilayah seberang laut Britania Raya, bersama dengan Saint Helena dan Ascension

 


2.      ST HELENA

Saint Helena adalah sebuah pulau di sebelah selatan Samudra Atlantik, 2.800 km sebelah barat pesisir Angola. Pulau ini merupakan bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha, suatu wilayah seberang laut Britania Raya, bersama dengan Ascension dan Tristan da Cunha. Saint Helena merupakan pulau vulkanik yang memiliki panjang 10 mil dan lebar 5 mil. Pulau ini memiliki medan yang kokoh. Pemandangan pesisir dipenuhi batu vulkanik yang bertekstur keras dan hangat.

Di sebelah selatan pegunungan, ngarai membentuk lembah yang curam di sekitar laut. Gunung api di Saint Helena punah setelah mengalami letusan hebat. Satu-satunya tempat melabuhkan kapal ada di sisi barat James Bay. Di lembah ini terdapat pelabuhan dan kota Jamestown.

Pulau Saint Helena termasyhur karena Napoleon Bonaparte pernah dibuang di sini. Ia berada di pulau ini antara tahun 1816 dan meninggalnya pada tahun 1821.

Jumlah penduduk St. Helena tercatat pada tahun 2016, yaitu: 4534 jiwa. Pulau ini menjadi salah satu tempat yang paling terisolasi. Meski begitu, medio 2017 lalu rute penerbangan komersial pertama telah dibuka menuju pulau tersebut.

Pulau ini juga menawarkan sebuah wisata petualangan yang seru. Misalnya saja jika kamu berkunjung pada bulan Januari hingga Maret, kamu bisa menyaksikan kawanan paus yang tengah bermigrasi. Kamu pun juga bisa menikmati sensasi serunya berada di alam liar.

Meski begitu, di Saint Helena sendiri hanya ada dua tempat yang paling sering dikunjungi oleh turis yaitu bekas rumah Napoleon dan makamnya.

 



3.      PULAU SENTINEL UTARA

Pulau Sentinel Utara adalah sebuah pulau yang ada dalam gugusan Kepulauan Andaman di Teluk Benggala. Letak pulau ini berada di sebelah barat bagian selatan Pulau Andaman Selatan. Sebagian besar pulau ini diliputi oleh hutan. Pulau ini begitu kecil, letaknya cukup jauh dari pemukiman utama manusia di Pulau Andaman Besar. Pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang serta tidak memiliki pelabuhan alam.

Pulau Sentinel Utara dihuni oleh sekelompok masyarakat primitif yang disebut sebagai Suku Sentinel. Populasi mereka saat ini diperkirakan berkisar antara 50 sampai 400 orang. Orang-orang Sentinel ini menghindari setiap hubungan dengan orang lain di luar kelompok mereka, keberadaan mereka disebutkan sebagai orang-orang yang hingga saat ini tetap menolak bersentuhan dengan peradaban modern. Populasi orang-orang Sentinel ini ditengarai menghadapi potensi ancaman penyakit menular di mana mereka tidak memiliki kekebalan tubuh untuk bertahan. Ancaman lainnya adalah terjadinya kekerasan dari penyusup yang memasuki pulau. Pemerintah India dalam hal ini telah menyatakan seluruh Pulau dan perairan sekitarnya sejauh tiga mil dari pulau, menjadi sebuah zona eksklusi.

Selama ribuan tahun penduduk Pulau Sentinel Utara telah terisolasi dari seluruh dunia. Mereka diperkirakan sudah tinggal di pulau itu sekitar 50 ribu tahun lalu. Mereka memiliki ciri-ciri fisik warna kulit hitam, rambut ikal, dan tidak mengenakan pakaian.

Mereka menggunakan tombak dan busur serta anak panah untuk memburu hewan-hewan yang berkeliaran di pulau kecil yang dikelilingi hutan. Mereka mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan untuk dipakai sebagai bahan pembuat rumah. Tetangga terdekat mereka berjarak 50 kilometer jauhnya. Mereka sangat curiga terhadap orang luar dan menyerang siapa saja yang datang untuk menjelajahi dan berselancar di pantai mereka. Pada 23 November 2018, pria asal Amerika, John Allen Chau dibunuh oleh penduduk pulau Sentinel sebagai bukti penolakan suku paling terisolasi di dunia ini terhadap pendatang dari luar.

 


4.      DESA SUPAI

Siapa bilang Negara maju seperti Amerika Serikat tidak memiliki pedesaan terpencil. Desa ini tersembunyi di balik tebing Grand Canyon. Inilah desa kecil yang tersembunyi di dalam Grand Canyon, Arizona. Namanya Desa Supai, desa asli Amerika dan paling terpencil dari 50 negara bagian.

Sekitar 5,5 juta turis mengunjungi Grand Canyon setiap tahunnya. Namun sedikit yang menyadari jurang yang luas ini adalah rumah bagi Desa Supai. Satu-satunya cara untuk mencapai Supai adalah menggunakan helikopter, keledai atau berkuda. Desa yang sangat terpencil ini merupakan tempat terakhir di AS di mana pengantaran pos dan surat-surat masih memakai keledai setiap hari. Letak Desa Supai sedalam 3.000 kaki atau 91 meter dari jurang tebing. Traveler harus menempuh perjalanan 107 kilometer dari jalan terdekat, kemudian menyusuri lembah di dasar Canyon Havasu. Di sini pula rumah bagi suku asli Amerika, Indian Havasupai yang telah tinggal selama lebih dari 1.000 tahun. Havasupai berarti 'orang-orang dari perairan biru-hijau'.  Vegetasi hijau di Havasu Creek jadi suguhan para traveler yang datang di desa berpenghuni 208 orang itu.Di Desa Supai tidak ada jalan atau mobil, hanya keledai dan kuda yang bisa digunakan untuk melintasi jalanan ngarai. Bangunan yang ada di sana seperti toko umum, kafe, kantor pos, sekolah dasar, pondok sederhana, dan dua gereja.

 


5.      SANTA CRUZZ DEL ISLOTE

Pulau Santa Cruz del Islote, yang terletak di kepulauan Karibia ini berukuran imut dengan luas persis 0.012 kilometer persegi. Namun, ada 1.200 orang penduduk yang berdiam di pulau tersebut. Alhasil pulau ini super padat.

Terletak di kepulauan San Bernardo, Santa Cruz del Islote hanya berjarak 2 jam dari Cartagena, Colombia.  Seperti dilansir dari situs News.com.au, pulau ini baru ditemukan 150 tahun lalu oleh nelayan yang berasal dari kota pantai Baru, 50 km dari pulau itu.

Mereka tertarik dengan pulau tersebut karena satu hal: di pulau ini tidak ditemukan nyamuk. Ruang pulau sungguh terbatas sehingga banyak dari bangunan yang strukturnya dikembangkan di atas air, dan sebagian dari tanah pulau merupakan buatan penduduk. Tidak ada bangunan bertingkat di pulau, semua orang berdesakan di lantai dasar. Satu-satunya ruang `kosong` yang ada adalah sebuah lapangan berukuran setengah lapangan tenis.

Sebagian besar dari penduduk bekerja di pulau terdekat, dan kehidupan di pulau ini dianggap damai, dengan anak-anak yang mengerti sopan santun dan tidak ada pintu yang dikunci.

“Hidup disini tentram dan nyaman,” ungkap Juvenal Julio (66), anak cucu penemu Islote. “Tidak ada kekerasan, tidak butuh polisi, kenal satu sama lain, dan menikmati hari-hari.” Begitu deskripsi Julio mengenai kehidupan di Islote.

Sedangkan, jika ada penduduk yang meninggal dunia, mereka dikebumikan di pulau tetangga, diakibatkan tidak adanya tempat untuk tanah kuburan di pulau.

 


6.      OYM YAKON

Jika beberapa bagian dunia menerima curah hujan tinggi, maka ada juga beberapa daerah yang menghadapi kekurangan hujan. Demikian juga, jika beberapa bagian di bumi menghadapi suhu panas, bagian lain menghadapi suhu terendah. Bisakah kamu bayangkan hidup di daerah yang suhunya mencapai – 71 derajat? Ya Oymyakon, desa terdingin di dunia, mulanya adalah tempat perhentian para penggembala rusa pada dekade 1920 hingga 1930. Mereka bermaksud memandikan ternak mereka saat musim semi termal datang di Sungai Indigirka.

Pemerintah Uni Soviet, kala itu, lantas membuat kawasan tersebut sebagai pemukiman permanen untuk memaksa penduduknya yang nomaden memiliki tempat tinggal tetap. Walhasil, belasan penduduk menjadi penghuni tetap. Kini, penduduknya mencapai 521 jiwa (sensus 2001).

Di desa ini, seperti dilansir laman Daily Mail, suhu rata-rata bulan Januari berada pada titik -50 derajat Celsius. Tak ayal hawa dingin tersebut membuat bulu mata penduduk setempat membeku sesaat setelah melangkah keluar rumah.

 


7.      LA RINCONADA

La Rinconada adalah kota yang terletak di Distrik Ananea, Provinsi San Antonio de Putina, Peru. Kota ini berada di dekat tambang emas. Bersama dengan kota Wenzhuan di Cina, La Rinconada dianggap sebagai salah satu kota dengan ketinggian tertinggi di dunia, dengan ketinggian sebesar 5.100 m di atas permukaan laut.

Perjalanan yang ditempuh ke kota ini tentu tidak sebentar. Dari Lima, ibu kota Peru, ke kota ini ditempuh dalam waktu kurang lebih delapan jam. Dua jam ditempuh dengan pesawat dan enam jam sisanya dengan bus. Pemandangan dari kota ini sungguh sangat indah. Dari sini bisa terlihat pegunungan Andes yang diselimuti salju. Namun sayangnya, kehidupan penduduk La Rinconada tidak seindah pemandangan kota tersebut.

Jangan membayangkan kalau di kota ini akan ada rumah-rumah yang bagus. Rumah penduduk La Rinconada hanya terbuat dari lembaran timah, seng atau kayu. Jarang sekali ada rumah yang terbuat dari batu bata. Jalan di La Rinconada juga tidak terbuat dari aspal. Selain itu, di kota ini juga tidak ada pipa ledeng dan sistem pembuangan limbah. Jadi, sampah-sampah dibiarkan menumpuk begitu saja.

Oleh karena tingginya, suhu di Kota La Rinconada sangat dingin. Suhunya selalu kurang dari 0 derajat Celcius. Dingin sekali bukan? Suhu yang sangat dingin membuat udara menjadi tipis. Nah, hal ini bisa menyebabkan orang-orang sulit bernapas.

Dari tahun 2001 hingga 2009, kota ini mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 235% menjadi sekitar 30.000 jiwa. Ekonomi La Rinconada bergantung pada pertambangan emas. Kebanyakan tambang dimiliki oleh CorporaciĆ³n Ananea. Kota ini tidak memiliki pipa ledeng dan sistem sanitasi. Selain itu, akibat pertambangan, terjadi kontaminasi raksa.

Posting Komentar untuk "7 Daerah Terpencil di Dunia, Dimana sajakah itu??"