HATI YANG MATI DALAM SEPULUH PERKARA/DOA YANG TAK TERKABUL
Kualitas manusia jangan hanya
dilihat dari sudut fisik, tapi hendaknya juga dilihat dari sudut jiwanya atau
hatinya. Al Qur’an sangat menekankan pensucian jiwa (tazkiyyat an nafs) dan
menghidupkan hati (hudur al qalb). Perbuatan manusia hanya bermakna jika
disertai kesadaran hati, oleh karena itu Allah hanya menilai perbuatan manusia
yang berpijak pada kesadaran hati. Demikian juga doa kepada Tuhan, yang
didengar bukan bunyi kata-kata, tetapi kesadaran hati orang yang berdoa.
Menurut Hadis Riwayat Tirmizi, Tuhan tidakmendengarkan dan tidak mengabulkan
doa dari orang yang hatinya lalai (min qalbi ghafilin lahin).
Syahdan, Ibrahim bin Adham, seorang
Sufi besar abad pertengahan suatu hari berjalan di tengah pasar kota Basrah,
Irak. Melihat ulama besar kharismatis yang langka itu, penduduk Basrah tidak
menyia-nyiakan kesempatan baik itu, untuk bertanya. Ketika itu masyarakat Basrah
sedang dilanda kemelut sosial yang sangat melelahkan, dan solusi tak kunjung ditemukan,
bahkan doapun terasa tidak membantu memperbaiki keadaan. Penduduk Basrah pun
mengadu kepada ulama Sufi tersebut.
Wahai Aba Ishak (nama panggilan
akrab Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al Qur’an agar kami berdoa. Kami
warga Basrah sudah bertahun-tahun memanjatkan doa, tetapi kenapa doa kami tak
dikabulkan ?
Ibrahim bin Adham menjawab:
Wahai penduduk Basrah, hati kalian
telah mati dalam sepuluh perkara, bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan
Tuhan!
1.
Kalian mengakui
kekuasaan Allah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-hak Nya.
2.
Setiap hari
kalian membaca Al Qur’an, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.
3. Kalian selalu
mengaku cinta kepada Rasul, tetapi kalian meninggalkan pola perilaku sunnah-sunnahnya.
4. Setiap hari
kalian membaca ta‘awudz, berlindung kepada Allah dari syaitan yang kalian sebut
sebagai musuhmu, tetapi setiap hari pula kalian memberi makan syaitan dan mengikuti
langkahnya.
5. Kalian selalu
menyatakan ingin masuk sorga, tetapi perbuatan kalian justeru bertentangan
dengan keinginan itu.
6. Katanya kalian
takut masuk neraka, tetapi kalian justeru mencampakkan dirimu sendiri ke
dalamnya.
7. Kalian mengakui
bahwa maut adalah keniscayaan, tetapi nyatanya kalian tidak mempersiapkan diri
untuk menghadapinya.
8. Kalian sibuk
mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi terhadap kesalahan dirimu, kalian malah
tidak mampu melihatnya.
9.
Setiap saat
kalian menikmati karunia Tuhan, tetapi kalian lupa mensyukurinya.
10. Kalian sering menguburkan jenazah saudaramu, tetapi kalian tidak
bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Wahai penduduk Basrah, ingatlah
sabda Nabi: Berdoalah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan.
Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah tidak berkenan mengabulkan doa dari
hati yang lalai dan main-main.
Sebuah
pengantar dari Prof. KH. Ali Yafie
Posting Komentar untuk "HATI YANG MATI DALAM SEPULUH PERKARA/DOA YANG TAK TERKABUL"