SAYANGI SEMUA NYAWA
"Apakah
kamu merasa lebih baik hari ini?" tanya Fan. Ia tahu istrinya menderita
TBC, dan tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan
sepenuh hati. "Terima....kasih..atas...perhatianmu," istrinya berkata
terengah-engah, dengan mimik sangat kesakitan. Fan meminta dokter terbaik di
Chingk'ou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa
istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.
"Ada satu cara untuk mengobatinya, karena dia cukup parah," Kata
dokter tersebut. "Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka
menjadi obat sesuai resep ini. Kemudian pada hari ketiga dan ketujuh makan otak
burung pipit tersebut. Itu adalah caranya. Ini merupakan rahasia turun-temurun
dari nenek moyangku, dan tidak pernah gagal. Tetapi ingat, kamu harus mempunyai
seratus burung pipit. Kamu bahkan tidak boleh kekurangan satu pun."
Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga dia langsung pergi membeli seratus
burung pipit. Burung-burung itu berdesakan dalam satu sangkar yang besar.
Mereka menciap-ciap dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu
sempit bagi mereka untuk menikmati diri mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka
tahu kalau mereka akan dibunuh.
"Apa yang kau lakukan pada burung-burung tersebut?" tanya Nyonya Fan.
"Ini adalah resep spesial dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan kamu akan segera sembuh," suaminya dengan gembira menjawab.
"Tidak, jangan lakukan itu!" Nyonya Fan duduk di atas ranjangnya.
"Kamu tidak boleh mengambil seratus nyawa untuk menyelamatkan satu nyawa
saya! Saya lebih baik mati daripada membiarkan kamu membunuh semua burung pipit
itu untukku!" Fan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
"Jika kamu benar-benar mencintai saya," istrinya melanjutkan, "Lakukan sesuai permintaan saya. Buka sangkarnya dan lepaskan semua burung pipit itu pergi. Lalu jika saya mati, maka saya akan meninggal dengan tentram."
Apa yang dapat Fan lakukan? Fan mengambil sangkar itu dan dia bawa ke hutan
kemudian dia membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke
dalam semak-semak dan pohon-pohon dan bernyanyi serta berciap-ciap. Mereka
terlihat dan bersuara seperti amat senang karena bebas. Dalam beberapa hari,
Nyonya Fan dapat bangun dari ranjang lagi, walaupun dia tidak minum obat apa
pun. Teman-teman dan saudara-saudaranya berdatangan untuk menyelamatinya karena
kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat dari penyakit yang mengerikan itu.
Semuanya sangat senang. Tahun berikutnya, keluarga Fan mendapat bayi laki-laki.
Dia amat sehat dan lucu, tetapi yang lucu adalah di setiap lengannya terdapat
sebuah tanda lahir berbentuk seperti burung pipit.
(Disadur dari buku Mencintai Kehidupan)
Posting Komentar untuk "SAYANGI SEMUA NYAWA"