Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

NABI - NABI YANG BERASAL DARI INDONESIA, ???

NABI - NABI YANG BERASAL DARI INDONESIA, ???

Baru – baru ini atau pada pada Jumat (9/4/2021) mantan orang yang mengaku Nabi Meninggal Dunia, Dia adalah Lia Aminudin atau yang dikenal dengan nama Lia Eden. Kabar berpulangnya Lia Eden pertama kali dibagikan oleh akun Serikat Jurnalis untuk Keberagaman yakni @kabarsejuk. Dia Merupakan salah satu Orang Indonesia yang mengaku Menjadi Nabi atau Rasul. Disini saya akan merangkum beberapa Nabi Palsu yang pernah ada di Indonesia. Tidak tau apa motif mereka mengaku menjadi Nabi, berikut Nama – nama nabi Palsu yang pernah menghebohkan masyarakat Indonesia :

1.      Lia Eden

Nama Lia Eden sempat menggemparkan khalayak di tahun 2005. Lia Eden kala itu menuai kontroversi lantaran membuat sekte Kerajaan Tuhan (God's King). Kabarnya lama tak terdengar, Lia Eden pun baru-baru ini diisukan telah wafat. "Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4)," tulis akun kabar sejuk hari ini, Minggu (11/4/2021).

Aksi pertama Lia Eden yang berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia terjadi pada 1999. Saat itu, Lia Eden mendatangi Pelabuhan Ratu, Sukabumi, yang termasuk pantai Selatan Jawa, dengan tujuan untuk melawan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Melalui salat berjamaah selama 45 menit bersama jemaah Salamullah, Lia Eden ingin membinasakan Nyi Roro Kidul, yang menurutnya merupakan lambang kemusyrikan.

"Allahu Akbar. Lepaskanlah hamba dari kutukan Roro Kidul," teriak Lia Eden di akhir ritual sambil menghunus sebilah keris sepanjang 20 sentimeter.

Pada 2015, Lia sempat kembali muncul di media massa setelah dirinya mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo. Saat itu, Lia mengatakan Tuhan tengah membongkar kejahatan di kepolisian di mana kejahatan tersebut akan terbalas di hari penghakiman.

"Sungguh, di hari penghakiman ini tak ada dosa yang akan dibiarkan Tuhan tak terbalas. Perilaku tak terpuji Kepolisian merupakan jalan lebar untuk melakukan pembalikan kepada Kepolisan," ujar Lia Eden, dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 25 Mei 2015.

2.      Paruru Daeng Tau

Paruru telah mengaku sebagai Nabi terakhir dan mengajarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan ajaran Islam. Aliran Paruru ini mempunyai home base di Dusun Mambura, Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek dan telah memiliki 50 anggota dari 8 kepala keluarga. Para pengikut Paruru meyakini bahwa Nabi terakhir bukanlah Nabi Muhammad, melainkan Paruru.

Lebih lanjut, ajaran yang diajarkan Paruru yakni, salat, puasa, zakat dan haji yang menjadi kewajiban umat Islam bukanlah kewajiban bagi pengikut LPAAP. Tak hanya itu, pengikut LPAAP diajarkan untuk sembahyang sebanyak dua kali dalam sehari.

Saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tana Toraja telah melaporkan Paruru dengan dugaan penistaan agama. Namun, Paruru hingga saat ini belum memenuhi panggilan polisi, ia dikabarkan kabur ke luar daerah.

3.       Nasrudin

Nasrudin adalah warga asal Desa Bandang Aluan, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Nasrudin mengaku pernah kedatangan wahyu dan malaikat jibril, serta mengaku sebagai orang yang diutus oleh Allah. Atas pengakuannya, ia pun dilaporkan dengan dugaan penistaan agama.

Diketahui, pengikutnya telah mencapai 40 orang yang berasal dari luar Hulu Sungai Tengah. Dalam ajaran Nasrudin, salat dan adzan hanya menggunakan bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa arab. Bahkan, untuk salat Jumat, Nasrudin juga memisahkan diri dengan salat Jumat warga lainnya. Salat Jumat-nya pun dilakukan di tempat salat khusus ajaran Nasrudin di ujung desa dekat persawahan.

4.      Ahmad Musaddeq

Ahmad Musaddeq memiliki nama lain Abdul Salam.  Ia mengaku menerima wahyu dan menasbihkan diri sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW. Dia mendirikan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah (cikal bakal Gafatar). Ajaran ini menggabungkan kepercayaan orang Islam dan Kristen.

Al-Qiyadah merupakan aliran yang dibangun Moshaddeq pada tahun 2000 setelah pecah dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah 9. Moshaddeq merasa tidak cocok dengan NII di bawah pimpinan pengasuh Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang.

Ahmad Moshaddeq mendakwahkan pergerakan ini secara terang-terangan setelah mengaku mendapatkan mimpi setelah melakukan puasa dan menyepi selama 40 hari di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat berdasarkan uswah dari Nabi Musa as dan Nabi Isa as, pada 23 Juli 2007. Ia mengaku sebagai nabi utusan Allah. Perkembangan pengikut ajaran ini berkembang sangat cepat. Kurang lebih 1.000 pengikut baru direkrut setiap bulan.  Aliran ini tersebar di Sumatra Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Riau, dan pulau Sulawesi.

5.      Gus Jari bin Supardi

Jari membuat pengakuan yang menghebohkan dengan mengaku menerima wahyu dari Allah SWT.Wahyu berupa perintah untuk menjadi tanda akhir zaman, yang diyakini sebagai turunnya Nabi Isa di muka bumi.

Diakuinya, wahyu tersebut dia terima pada Jumat Legi pada tahun 2004. Kala itu Jari sedang mondok di salah satu Pesantren Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Ketika Jari sedang salat malam, dadanya serasa ditekan. Bersamaan dengan itu, Jari mendengar panggilan sebanyak tujuh kali berupa ayat pertama sampai 5 Surat Yasin. Dari situ, warga Dusun Gempol ini mendapatkan petunjuk sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah. Ini untuk membedakan dengan Isa Almasih yang hidup sebelum zaman Nabi Muhammad.

Sebagai tindak lanjut, dia lantas mendirikan pesantren dinamakan Ponpes Kahuripan Ash-Shiroth dan Masjid Shirotol Mustakim, lalu sampai kini pengikutnya sudah mencapai lebih dari 100 orang. MUI pun sampai turun tangan atas fenomena ini.

6.      Cecep Solihin

Cecep Solihin (42), merupakan ketua dari diduga aliran sesat di kawasan Samoja, Bandung. Cecep yang kepada para pengikutnya mengaku nabi dan rosul. Selain mengaku sebagai Rasul, Cecep Solihin (42) juga memprediksi bahwa akan terjadi kiamat setiap tanggal lima bulan lima tiap tahunnya. Dia mengaku memprediksi hal tersebut dari penafsirannya dan penelusurannya di Internet.

7.      Hamdani

Senin (27/8/2018), polisi mengamankan Hamdani alias Guru (41) di rumahnya di Kelurahan Tagaraja, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau atas dugaan mengajarkan aliran sesat. Guru diduga menyuruh menyuruh para murid menginjak, merobek hingga mengencingi kitab suci. Pihak Polres Inhil saat ini sudah menetapkan pelaku sebagai tersangka penistaan agama.

Kapolres Inhil AKBP Christian Roni Putra mengatakan aksi tersebut terungkap setelah Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kateman, Said Adnan Alie mendapat informasi dari warga bahwa ada seorang warga yang diperintahkan untuk menyobek kitab suci. Kemudian, saksi juga dihubungi oleh Ketua MUI Kecamatan Kateman, Hamdan Zainuddin yang menyampaikan perihal yang sama.

"Ada seorang warga bernama Darmiatun (27) memberi tahu terkait adanya seseorang yang memerintahkan untuk menginjak, merobek serta mengencingi Al Quran," ujar Christian. Ia menjelaskan pihak kepolisian berkoordinasi dengan MUI. "Kasusnya sudah ditangani secara profesional," kata Christian.

Itulah tujuh orang Indonesia yang mengaku Nabi atau Rasul, dan mungkin masih banyak lagi yang mengaku nabi namun kasusnya belum mencuat atau belum ada yang melaporkan. Yang mengherankan setiap ada Nabi palsu pasti banyak saja pengikutnya. Ini mungkin menandakan tingkat keimanan seseorang dalam beragama lemah atau adanya ketidak puasan dalam menganut agama yang lama dianutnya.

Mengapa Penomena ini kerap muncul di Indonesia, atau bahkan di Dunia? Atau lebih tepatnya di Negara – Negara Berkembang dan Miskin??

Menurut Profesor Al Makin dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta mengatakan bahwa kemunculan orang-orang yang mengaku nabi sering kali terjadi saat situasi politik dan ekonomi tidak menentu.

"Keberadaan mereka disebabkan ketidakpastian dari suhu perpolitikan yang tidak menentu," ujar Profesor Al Makin merujuk pada kondisi saat berakhirnya rezim Presiden Suharto pada 1998, di mana ada "ledakan nabi-nabi" di Indonesia.

Menurutnya, kemunculan "nabi-nabi" sering kali merupakan upaya mencari jawaban atas ketidakpuasan sosial dengan pendekatan Islam dan Kristen yang sudah dikenal sebelumnya.

Dilihat dari sejarah, sudah ada sekitar 600 orang di Indonesia yang mengaku mendapat wahyu sejak zaman penjajahan Belanda, menurut Profesor Al Makin.

Meski Indonesia memiliki tradisi keberagaman budaya dan agama, suhu perpolitikan dan gerakan konservatif telah menyeret orang-orang yang mengaku nabi ke urusan hukum.

Padahal menuurt Profesor Al Makin keberadaan nabi-nabi ini bukanlah sebuah hal baru, karena sudah ada sejak lama dan menunjukkan betapa Indonesia memiliki kekayaan spritual.

Bila kita berkaca pada Islam Penomena ini merupakan tanda – tanda akan datangnya kiamat seperti Hadis Berikut :

“Hari Kiamat belum akan terjadi sampai para dajjal dan pembohong besar yang berjumlah kurang lebih tigapuluh orang muncul. Semuanya mengaku-aku sebagai utusan Allah,” (HR. Bukhari).

Sekarang ini tanda ini semakin jelas terlihat. Dari dulu hingga sekarang banyak orang yang mengaku dirinya sebagai nabi. Bisa saja berikut dan seterusnya dajjal-dajjal ini semakin banyak bermunculan sampai akhirnya dajjal yang bermata satu benar-benar keluar. Sebagaimana hadits Nabi,

“Demi Allah, sesungguhnya Hari Kiamat belum akan terjadi sampai tigapuluh orang pendusta muncul, dan yang terakhir muncul di antara mereka adalah pendusta terbesar yang bermata satu,” (HR. Ahmad dengan sanad sahih). Selain itu Nabi juga bersabda dalam haditsnya yang lain,

Dari Tsauban RA menuturkan, bahwa Nabi SAW bersabda, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai beberapa kabilah umatku bergabung dengan orang-orang musyrik, dan sampai mereka menyembah berhala. Kelak akan muncul di antara umatku tigapuluh orang pendusta. Semuanya mengaku sebagai Nabi. Akulah penutup para nabi dan tidak ada nabi lagi sepeninggalku,” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

 

Posting Komentar untuk "NABI - NABI YANG BERASAL DARI INDONESIA, ???"