Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

MERUBAH BENCI MENJADI CINTA

 



Orang yang membenci orang lain adalah orang yang seperti terkena penyakit atau terkena racun yang secara pelan namun pasti akan mengerus tubuhnya. Padahal banyak penelitian yang menyatakan bahwa orang membenci itu membawa penyakit, akan tetapi masih banyak orang yang membenci sesama hanya karena hal – hal sepele. Coba saja rasakan seandainya kita membawa buah yang sudah busuk kemana saja kita pergi, tentu hal itu akan sangat tidak nyaman bagi kita, dan bagaimana rasanya jika buah itu kita buang?? Begitulah rasa benci itu, bila kita buang dari diri kita tentu tidak akan menjadi beban bagi kita.

Sebenarnya orang yang membenci itu adalah orang yang tidak memahami hakekat hidup, masih banyak yang berpikiran ke AKUan. Akulah yang benar, dialah yang salah sehingga benci itu timbul. Normal sich sebenarnya rasa benci itu ada, pasti semua orang pernah mengalami peristiwa yang membuat kita menumbuhkan rasa benci pada orang lain. Perasaan benci itu muncul ketika ada peristiwa yang membuat hati kita “merasa” tersakiti, atau “merasa” ada ketidakadilan yang menimpa diri. Benci ini juga dapat mengekang kehidupan Anda, membatasi ruang gerak anda. Bukankah sangat tidak nyaman bila di suatu kegiatan yang asik, tiba – tiba datang orang yang anda benci. Hal ini bisa membuat mood anda seketika hilang. Untuk itu hilangkalah rasa benci dalam diri anda. Mulailah untuk memaafkan. Perlu diketahui dan perlu untuk dibedakan, “Mengalami” rasa benci itu adalah hal yang normal bagi manusia, dan itu bukan sebuah “kesalahan”, yang menjadi kesalahan adalah ketika rasa benci itu kemudian “Tersimpan” dalam hati kita. 

Membenci Seseorang itu merupakan kesalahpahaman pikiran dan hati yang kita buat sendiri, yang terlalu men Judge orang lain bersalah. apasih penyebab rasa benci itu muncul dalam hati? Jawabannya adalah karena di dalam pikiran anda terdapat prasangka, Prasangka terdiri dari 2 suku kata, Pra (sebelum) Sangka(perkiraan) kalau diartikan berarti perkiraan yang ada sebelum hal itu benar, atau sesuatu yang belum tentu terjadi yang ada dalam pikiran. Dalam Islam berprasangka juga sudah tertulis dalam Al Quran yang berbunyi : 

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain," (Al-Hujaraat: 12).

Untuk mengatasi prasangka tersebut sebaiknya kita harus bertanya dalam hati dengan 2 kata yakni “ Mengapa dan Karena”. Misalnya ada seseorang yang kita curigai mencuri barang yang kita miliki, dan bila dibiarkan Prasangka itu akan berubah menjadi benci. Bila kita tanya dalam hati, mengapa dia mencuri?? Oh mungkin karena dia tidak ada pilihan lain untuk mencukupi kebutuhannya. Atau mengapa barangku Hilang?? Mungkin Karena aku kurang sedekah. Bila kita berpikir demikian dapat dipastikan seketika itu benci menjadi hilang. Rasulullah SAW bersabda :

"Sungguh kalian tidak akan mampu mempengaruhi manusia dengan harta benda kalian. Akan tetapi, kalian akan mampu mempengaruhi mereka dengan lemah-lembut dan akhlak yang baik." (HR Abu Ya"la dan disahihkan Hakim)

Agama manapun pasti melarang untuk membenci, bukankah Islam itu indah, Kristen itu kasih, Katolik itu lembut, Hindu itu cinta, & Budha adalah damai. Agama lebih banyak memerintahkan untuk saling memaafkan  terlebih Islam, yang merupakan agama yang damai dan penuh cinta. Islam selalu mengajak untuk berbuat baik dan menghindari balas dendam. Mencintai sesama merupakan bentuk kita memiliki iman dan menjadi bukti akan ajaran Islam yang luar biasa.  Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah (2) : 195:

 “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan diirmu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

 

Selain itu Belajar dari Rasulullah SAW yang tidak pernah membenci kaum Quraisy meski telah dizalimi berkali-kali. Beliau SAW selalu memaafkan kesalahan orang lain sehingga bisa menasihatinya agar bisa kembali ke jalan yang benar.  Dalam sebuah hadis yang disebutkan pula dalam buku The Power of Husnudzon, sebagaimana anjuran Rasulullah SAW, dari Mu’az bin Jabal RA Rasulullah bersabda,

 

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauliah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR At Tirmidzi)

 

 

 

Posting Komentar untuk "MERUBAH BENCI MENJADI CINTA"