BANGKITLAH ATAU KAU KU SUNTIK MATI
BANGKITLAH ATAU KAU KU SUNTIK MATI
Judulnya agak terlalu kejam. Mohon maaf Bapak, Ibu, dan Saudara yang budiman, sebab saya punya alasan. Untuk setiap kegagalan dan keterpurukan, memang diperlukan perlakuan yang istimewa. Jika jatuhnya dalam, maka perlu waktu lama untuk sampai kembali ke bibir jurang. Jika tenggelamnya sampai kedasar, maka butuh energi besar untuk kembali ke permukaan.
Berkaitan dengan kegagalan dan keterpurukan, kata-kata bisa menjadi penyemangat, atau
malah jadi racun yang lebih mematikan. Ia bisa membangkitkan, atau malah
bisa fatal karena terlanjur disuntikkan.
* DARI SETBACK MENJADI COMEBACK*
Tips berikut ini berasal dari materi
oleh Herbert Gordon. Isinya tentang bagaimana sebuah kebangkitan bisa diciptakan,
setelah terlanjur jatuh dan
terpuruk. Anda mungkin pernah mengalaminya. Anda mungkin
akan mengalaminya. Anda mungkin sedang mengalaminya. Ingatlah baik-baik tips ini, agar Anda bisa segera
bangkit kembali, tak terlalu lama setelah terpuruk dan jatuh.
*IDENTIFIKASI
APA YANG BISA ANDA KONTROL DAN YANG TIDAK*
Buatlah dua buah daftar atau inventori, yang satu berisi berbagai hal yang bisa Anda
kontrol, dan yang satu lagi berisi hal-hal yang tidak bisa Anda kontrol. Berbagai
hal itu, adalah segala sesuatu yang (mestinya) bisa membantu Anda mencapai
kesuksesan atau keberhasilan.
Ingatlah bahwa sebagian besar
"sebab" pada dasarnya bisa Anda kontrol, dan sebagian besar
"akibat" memang tidak bisa Anda kontrol.
Misalnya, berlatih olahraga bulutangkis
sekeras mungkin, atau melakukan prospecting penjualan asuransi sebanyak mungkin,
berada dalam kontrol Anda.
Tapi, menjadi juara pertama dalam olahraga
bulutangkis dengan segala kualifikasinya, atau mencapai omzet penjualan asuransi terbesar se-Indonesia,
adalah di luar kontrol Anda.
Jika sesuatu berada di dalam kontrol
Anda, Anda boleh menyesal karena tidak memaksimalkannya. Sebaliknya, jika sesuatu tidak
berada di dalam kontrol Anda, maka Anda harus mau merelakannya.
Lakukanlah inventori dan identifikasi
ini dengan obyektif dan tidak terjebak pada blame game.
*DARI
BITTER MENJADI BETTER*
Jika Anda seperti kebanyakan orang
lain, maka ketahuilah bahwa kritikus paling ulung bagi diri Anda, adalah diri Anda
sendiri. Kata-kata dan pikiran Anda, sering Anda jadikan cambuk yang terus
memecut perasaan Anda. Keduanya, berubah menjadi kata buruk dan pikiran buruk.
Lebih buruk lagi, atas kata
dan pikiran buruk itu, Anda pecut lagi dengan kata buruk
dan pikiran buruk
berikutnya. Demikian seterusnya. Bagaimanakah buruknya perasaan Anda karena semua itu?
*"Ah, saya gagal lagi."
"Saya memang bodoh."
"Ya gusti... mengapa saya kok
bodoh sekali."*
You feel bad about feel bad.
Lupakan apa pun yang tak bisa Anda
kontrol. Dan jika Anda menemukan ada hal yang (mestinya) bisa Anda kontrol, segeralah
meng-assess pikiran dan perasaan Anda saat itu juga.
*"Ya, Elu enak aja Pak Sopa bisa ngomong gitu. Pan Gua nyang ngalamin! Elu kagak!"*
Ya. Anda benar. Dan satu-satunya sebab bahwa
Anda tidak bisa mengganti ungkapan itu dengan sesuatu yang lebih positif, adalah karena Anda
memang tidak mencoba menggantinya. Anda, hanya mengungkapkan apa yang Anda
rasakan. Mulai sekarang, cobalah untuk menggantinya dengan yang lebih positif.
Itulah yang akan membuat Anda mampu bangkit.
Saat pikiran negatif mulai berseliweran
di kepala Anda, segeralah terapkan pada diri Anda sendiri sebuah teknik yang disebut
dengan "Hapus dan Ganti".
Ucapkan "Hapus dan Ganti" itu
dengan tegas kepada diri Anda sendiri.
*"Saya memang bodoh."
"Hapus itu. Ganti dengan..."*
Lanjutkan kalimat itu dengan:
*"Saya telah gagal dan salah.
Sekarang saya tahu yang lebih baik, maka saya akan melakukan yang lebih
baik." *
*JANGAN
HUKUM ORANG YANG TAK BERSALAH*
Willie Jollie pernah mengatakan
*"the past is a place of reference; not a place of
residence."* Kebanyakan orang yang jatuh dan terpuruk, secara bertubi-tubi
menghukum diri mereka sendiri. Mereka membiarkan dirinya bertempat tinggal di masa
lalu.
Mungkin saja Anda masih menyesali dan
menangisi, apapun kesalahan yang telah terlanjur terjadi di masa lalu. Kesalahan kemarin,
kegagalan minggu lalu, jatuhnya bisnis setengah tahun lewat, hancurnya hidup Anda dua tahun belakangan, dan
seterusnya. Dan Anda, mungkin masih melanjutkan penghukuman pada diri sendiri
sampai dengan hari ini. Ketahuilah, Anda telah menghukum orang yang salah.
Ketahuilah, Anda yang kemarin dan Anda hari ini adalah dua manusia yang berbeda. Anda
yang lalu telah gagal dan bersalah, tapi Anda yang hari ini telah berhasil
belajar dan berubah. Anda yang hari ini adalah korban tak berdosa. Ia sama sekali
tidak bersalah. Dan jika Anda tetap menghukumnya, maka Anda telah
semena-mena.
Jangan hukum orang yang tak bersalah.
Jika Anda telah mengatakan "Sekarang saya tahu yang lebih baik, dan saya akan melakukan
yang lebih baik", maka berilah maaf pada diri Anda yang hari ini. Itulah yang
lebih baik, yang akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
Bagaimana jika Anda yang di masa lalu
masih dihukum oleh orang lain? Ingatlah bahwa...
*PENDAPAT ORANG TIDAK HARUS MENJADI
REALITAS ANDA*
Anda yang sekarang adalah bukan Anda
yang lalu. Anda yang sekarang adalah Anda yang telah berhasil belajar dari masa lalu.
Maka jika orang lain melewatkan
kesempatan untuk memanfaatkan apa yang Anda punya hari ini, jika
mereka melupakan kemampuan Anda sekarang, jika mereka tak memandang keahlian
dan bakat Anda saat ini, jika mereka meremehkan kehebatan Anda kini,
ketahuilah, bahwa merekalah yang telah merugi, dan Anda tidak sama sekali.
Apa yang perlu Anda katakan kepada diri
Anda sendiri adalah "Beberapa akan, beberapa tidak akan, so what, next."
*"Beberapa kesempatan dan peluang
akan terbuka untuk saya. Beberapa mungkin tidak.
So what. Apa berikutnya?" *
Teruslah bergerak. Mengapa? Sebab...
*GAGAL TIDAKLAH PERMANEN KECUALI ANDA
BERHENTI*
Berita jelek: Sukses tidak permanen. Setelah Anda mencapainya, Anda harus terus berupaya
agar tetap di sana.
Berita bagus: Gagal juga tidak
permanen, kecuali seseorang memutuskan untuk berhenti.
Berhentilah sebentar saja untuk melakukan
evaluasi. Gunakanlah kembali
prinsip-prinsip dalam tips ini. Kemudian, fokuslah pada
kesempatan dan peluang berikutnya yang sudah mengantri di hadapan Anda.
Next please!
*KESEMPATAN BARU MENYEMBUHKAN LUKA LAMA*
Inilah pentingnya terus bergerak. Sebab setiap kesempatan baru yang Anda songsong, sangat
berpeluang menjadi obat. Coba Anda resapi puisi yang saya buat untuk Anda hari ini.
*Seseorang telah terluka Segera setelah ia
mengalami, duduklah ia terdiam di pojok gelap menyendiri merasakan perihnya**
Tak lama kemudian, mulailah ia menjilati lukanya, berharap ia sembuh segera
Terus ia lakukan dengan penuh harap di
bawah bayang-bayang sisa kepedihannya
Setelah waktu berlalu, seseorang
kemudian datang membuka pintu Cahaya terang menerobos menyiram bekas lukanya
Ia mengajak, mari keluar mari bermain Ayo kita temui
seseorang, dan kita bersenang-senang
Just like that and the fun begins again!*
Hal yang persis sama, bisa juga bekerja
untuk kegagalan dan keterpurukan Anda. Jangan hanya duduk terdiam dan menjilati
luka. Tataplah sekeliling Anda untuk berbagai kesempatan dan peluang baru.
*KESIMPULAN*
Jadi bagaimana, masihkah Anda mau menggeletak terkapar di tempat becek dan basah di bawah
situ? Atau marilah sambut tangan saya, mari bangkit bersama menyongsong
segala kesempatan baru!
Ayolah, sebelum saya terlanjur berpikir lebih jauh untuk menyuntik mati saja Anda.
SAYA INGIN ANDA SUKSES,
Posting Komentar untuk "BANGKITLAH ATAU KAU KU SUNTIK MATI"